Online
KLIK LINK PENDAFTARAN
Micropenis pada anak merupakan kondisi medis yang ditandai dengan ukuran penis yang secara signifikan lebih kecil dari rata-rata berdasarkan usia dan tahap perkembangan. Walaupun prevalensinya relatif rendah, kondisi ini memiliki dampak yang luas, tidak hanya pada aspek biologis, tetapi juga pada kondisi psikologis anak serta keluarga. Deteksi dini dan pemeriksaan tumbuh kembang menjadi langkah penting agar anak dengan micropenis dapat segera memperoleh terapi yang tepat. Pendekatan medis, seperti terapi hormonal atau intervensi lain, terbukti dapat memberikan hasil positif jika dilakukan secara optimal pada periode emas pertumbuhan. Namun demikian, persoalan micropenis tidak hanya terbatas pada aspek medis. Faktor kejiwaan dan psikososial, baik pada anak maupun orang tua, memerlukan perhatian khusus. Rasa cemas, stigma, hingga tekanan sosial dapat berdampak pada perkembangan psikologis anak di kemudian hari. Oleh karena itu, terapi kejiwaan atau pendampingan psikologis harus menjadi bagian integral dari penatalaksanaan. Melihat pentingnya pendekatan multidisiplin dalam penanganan micropenis pada anak, maka kegiatan Webinar Terapi Micropenis pada Anak Secara Medis dan Kejiwaan diselenggarakan sebagai forum edukasi, berbagi pengetahuan, dan diskusi interaktif antar tenaga kesehatan serta pihak terkait. Dengan demikian, diharapkan peserta dapat memahami prinsip deteksi dini, tata laksana medis, serta strategi pendampingan psikologis yang komprehensif.
Kompetensi:
• 1. Memberikan pengetahuan mengenai konsep dasar tumbuh kembang genital anak dan kriteria diagnosis micropenis.
2. Menjelaskan pilihan terapi medis, termasuk indikasi, metode, dan efektivitas penatalaksanaan micropenis pada anak.
3. Menguraikan dampak psikologis dan sosial yang mungkin dialami anak serta keluarganya akibat kondisi micropenis.
4. Membekali peserta dengan strategi pendampingan psikologis dan konseling untuk mengurangi kecemasan, stigma, dan beban mental.
5. Mendorong kolaborasi multidisiplin antara dokter spesialis andrologi, endokrinologi, urologi, serta tenaga psikologi/psikiatri dalam penanganan kasus micropenis.
6. Memberikan studi kasus atau contoh praktis agar peserta mampu mengaplikasikan teori ke dalam praktik klinis sehari-hari
• Tujuan: Meningkatkan pemahaman dan kompetensi tenaga kesehatan serta pihak terkait dalam mendeteksi, menatalaksana, dan memberikan pendampingan komprehensif pada anak dengan kondisi micropenis melalui pendekatan medis dan kejiwaan
