Online
Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi tantangan utama kesehatan masyarakat, baik secara global maupun nasional. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), PTM seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis menyebabkan sekitar 74% dari seluruh kematian global, atau sekitar 41 juta jiwa setiap tahun. Ironisnya, lebih dari 80% kematian akibat PTM terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia, di mana beban penyakit ini terus meningkat setiap tahunnya.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi berbagai PTM utama mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun 2013. Prevalensi hipertensi meningkat dari 25,8% menjadi 34,1%, diabetes melitus meningkat dari 6,9% menjadi 10,9%, stroke meningkat dari 7‰ menjadi 10,9‰, dan prevalensi kanker meningkat dari 1,4‰ menjadi 1,8‰. Selain itu, obesitas umum pada orang dewasa usia 18 tahun ke atas mencapai 21,8%, dan 95,5% penduduk Indonesia kurang mengonsumsi buah dan sayur. Prevalensi perokok aktif juga masih tinggi, yaitu 33,5% pada kelompok usia 10 tahun ke atas. Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang menghadapi epidemi ganda PTM
yang tidak hanya mengancam kesehatan individu, tetapi juga membebani sistem pembiayaan kesehatan nasional.
Sebagai tulang punggung sistem layanan kesehatan, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas dan klinik pratama memegang peranan kunci dalam upaya pencegahan, deteksi dini, dan penatalaksanaan PTM. FKTP juga menjadi titik awal dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan memiliki mandat dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. Namun, tantangan di lapangan masih cukup besar. Layanan PTM di banyak FKTP belum terintegrasi secara optimal, skrining populasi berisiko belum dilakukan secara sistematis, pencatatan dan pelaporan belum maksimal, dan kemampuan tenaga kesehatan dalam tatalaksana PTM ringan masih bervariasi.
Dalam konteks ini, WHO telah mengembangkan pendekatan Package of Essential Noncommunicable Disease Interventions (PEN), yang menekankan pentingnya pelayanan PTM yang sederhana, berbasis bukti, dan dapat diterapkan di layanan primer dengan sumber daya terbatas. Pendekatan ini telah diadaptasi ke dalam berbagai kebijakan nasional, termasuk Permenkes No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM, serta Rencana Aksi
Nasional Pengendalian PTM 2023–2027. Pelayanan PTM yang efektif di FKTP harus mengintegrasikan komponen edukasi, skrining, konseling, terapi dasar, serta sistem rujukan dan tindak lanjut yang terkoordinasi. Namun untuk memastikan hal tersebut berjalan efektif, dibutuhkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan, khususnya di FKTP.
Tenaga kesehatan perlu memiliki pemahaman yang kuat mengenai teori pengendalian PTM, mampu menerapkan pendekatan promosi dan pencegahan berbasis risiko, serta terampil dalam menerapkan protokol skrining dan tatalaksana awal. Lebih jauh, penguatan kolaborasi lintas profesi di dalam FKTP—melibatkan dokter, perawat, tenaga promosi kesehatan, nutrisionis, dan tenaga pencatatan pelaporan—sangat penting agar layanan PTM dapat dijalankan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Kompetensi:
• Melalui pelatihan ini, tenaga kesehatan FKTP diharapkan dapat memperkuat perannya sebagai ujung tombak dalam pelayanan terpadu PTM yang berbasis komunitas, berbasis data, dan berbasis mutu. Dengan deteksi dini yang lebih baik, penatalaksanaan yang lebih terstandar, serta pencatatan yang akurat, maka kualitas hidup masyarakat dapat ditingkatkan, dan beban PTM secara nasional dapat dikendalikan secara lebih efektif. Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam membangun sistem layanan primer yang responsif terhadap tantangan epidemi PTM saat ini dan di masa mendatang.
• Tujuan: Tujuan Umum
Mengikuti Pelatihan Peserta Mampu Melakukan Pelayanan Terpadu PTM di FKTP Sesuai Pedoman
Tujuan Khusus
Setelah Mengikuti Pelatihan Peserta Mampu :
• Melakukan Upaya Pencegahan Terpadu PTM di FKTP
• Melakukan Pengendalian Terpadu PTM di FKTP
• Melakukan Surveilans Terpadu PTM di FKTP
| Jenis: | Seminar |
| Mulai: | 18 Oktober 2025 00:00 |
| Selesai: | 25 Oktober 2025 00:00 |
| Tempat: | Online |
| Panitia: | Kementerian Kesehatan RI |
| Kontak: | N/A |